Jumlah SKS dan Durasi Belajar
Perbedaan antara D1 dan D2 adalah dari segi waktu dan juga SKS yang harus kamu selesaikan. Masa kuliah yang harus kamu tempuh di jenjang D2 adalah 2 tahun atau 4 semester dengan 64 SKS.
Sama seperti D1, tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah. Di jenjang D2 ini kamu akan dibekali dengan lebih banyak praktik dibandingkan teori yang bertujuan untuk mengasah skill.
Strata Satu (S1) – Undergraduate, Bachelor
Jumlah SKS dan Durasi Belajar
Masa kuliah di jenjang D1 adalah 1 tahun atau 2 semester dengan 32 SKS. Tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah.
Tujuan jenjang diploma adalah untuk membantu mempersiapkan suatu kemampuan atau skill tertentu, sehingga kamu akan dibekali dengan banyak sekali praktik yang bisa digunakan di dunia kerja.
Jumlah SKS dan Durasi Belajar
Biasanya, diploma empat sering disamakan dengan program sarjana. D4 pun kerap disebut sebagai sarjana terapan, karena untuk menyelesaikan jenjang ini kamu memerlukan waktu sekitar 4 tahun dengan menyelesaikan 144 SKS, sama seperti sarjana.
Bedanya dengan pendidikan sarjana atau S1, D4 lebih mempelajari ilmu-ilmu praktik atau ilmu-ilmu terapan. Tugas akhir yang harus dipenuhi pun sama dengan program diploma lainnya, kamu harus menyelesaikan kerja praktik dan juga laporan karya ilmiah.
“Hmm, tapi apakah D4 bisa lanjut ke S1?”
Pada dasarnya, D4 itu setara dengan S1, guys. Jadi, kamu tidak perlu lagi melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar S1. Tapi, apabila kamu mengambil jenjang D1, D2, atau D3, maka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mendapatkan gelar setara S1.
Jumlah SKS dan Durasi Belajar
Normalnya, dibutuhkan waktu 4-6 tahun dengan 144 hingga 160 SKS untuk kamu lulus dari jenjang S1. Walaupun banyak juga yang menyelesaikannya kurang atau bahkan lebih dari waktu tersebut.
Syarat untuk bisa lulus dari jenjang ini adalah menyelesaikan karya ilmiah yang disebut dengan skripsi. Skripsi biasanya memiliki beban SKS sebanyak 6 SKS.
Jenjang S1 biasanya lebih mempelajari hal-hal yang bersifat teoritis. Maka, lulusannya biasanya memiliki keunggulan dalam segi teoritis dibandingkan terapan. Program S1 pun biasanya mempelajari 60 persen teori dan 40 persen praktik.
Gelar yang Didapatkan
Lulusannya akan mendapatkan gelar S.ST atau Sarjana Sains Terapan.
Gelar yang Didapatkan
Lulusannya dari jenjang D3 akan memiliki gelar A.Md atau Ahli Madya. Saat ini sudah banyak lho universitas-universitas yang membuka program pendidikan yang satu ini.
So, jangan heran jika program pendidikan yang satu ini memiliki peminat yang cukup banyak. Sebab, para lulusannya pun bisa langsung terjun ke dunia kerja.
Wisuda sarjana dan diploma (Sumber: rri.co.id)
Baca Juga: 3 Prioritas dalam Menentukan Jurusan Kuliah
Perbedaan jenjang pendidikan Diploma dan Sarjana
Hal ini lantas membuat calon
bertanya-tanya, apa perbedaan pendidikan diploma dan sarjana? Secara umum, yang membedakan kelima jenjang pendidikan itu adalah durasi belajar dan gelar yang diperoleh. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasan berikut dikutip dari laman
Diploma satu memiliki masa studi selama satu tahun atau hanya dua semester. Mata kuliah yang harus dipenuhi adalah sebanyak 32 satuan kredit semester (SKS). Adapun tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah.
Di jenjang pendidikan ini, mahasiswa dipersiapkan untuk menguasai suatu kemampuan tertentu. Sehingga, lebih banyak dibekali dengan praktik yang bisa digunakan di dunia kerja daripada teori.
Lulusan program D1 akan menyandang gelar A.P atau Ahli Pratama dengan kualifikasi tenaga terampil di dunia kerja. Dengan begitu, diharapkan dapat langsung terjun ke dunia kerja.
Diploma dua memiliki masa studi selama dua tahun atau empat semester. Mata kuliah yang harus dipenuhi adalah sebanyak 64 SKS. Sama seperti D1, tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan program ini berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah.
Di jenjang pendidikan ini, mahasiswa juga dibekali lebih banyak praktik ketimbang teori. Hal ini bertujuan agar lulusan memiliki kemampuan lebih terasah, sehingga bisa langsung terjun ke dunia kerja.
Adapun lulusan program D2 akan menyandang gelar A.Ma atau Ahli Muda dengan kualifikasi tenaga terampil di dunia kerja.
Diploma tiga memiliki masa studi selama tiga tahun atau enam semester. Mata kuliah yang harus dipenuhi sebanyak 112 SKS. Sama seperti D1 dan D2, tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan program ini berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah.
Jenjang pendidikan yang satu ini lebih diminati daripada program diploma lainnya. Alhasil, banyak perguruan tinggi mulai membuka program D3. Adapun lulusan bakal menyandang gelar A.Md atau Ahli Madya.
Diploma empat memiliki masa studi selama empat tahun atau delapan semester. Mata kuliah yang harus dipenuhi sebanyak 144 SKS. Lulusan program ini nantinya bakal mendapat gelar S.ST atau Sarjana Sains Terapan.
Jenjang pendidikan ini seringkali disamakan dengan program sarjana. Tak ayal, program ini disebut sebagai sarjana terapan.
Adapun yang membedakan program D4 dan sarjana adalah ilmu yang dipelajari. Pendidikan D4 lebih berfokus pada ilmu-ilmu praktik atau terapan, sedangkan proram sarjana lebih banyak mempelajari ilmu teori.
Sarjana atau dikenal juga strata satu membutuhkan masa studi selama empat hingga enam tahun dengan bobot mata kuliah 144-160 SKS. Syarat untuk lulus dari program ini adalah menyelesaikan karya ilmiah yang disebut skripsi.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, program sarjana lebih banyak mempelajari ilmu teoritis. Atau lebih tepatnya, 60 persen teori dan 40 persen praktik. Oleh karena itu, lulusan program sarjana biasanya lebih unggul dalam segi teoritis daripada terapan.
Adapun lulusan S1 nantinya akan mendapat gelar berawalan huruf “S” yang berarti Sarjana.
Itulah perbedaan pendidikan D1, D2, D3, D4, dan S1. Pada dasarnya, semua jenjang pendidikan membekali mahasiswanya dengan ilmu-ilmu yang dibutuhkan di dunia kerja. Hal terpenting, pilihlah program pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan jangan mudah terpengaruh orang lain. (
Cek berita medcom.id terbaru dan menarik lainnya di
Dalam dunia pendidikan dikenal sebuah jenjang pendidikan diploma dua dan diploma tiga. Selama ini, pengguna bahasa tampak tidak seragam dalam menuliskan kata tersebut. Di satu pihak, ada yang menuliskannya dengan singkatan D2 dan D3 (tanpa tanda hubung), di lain pihak ada pula yang menuliskannya dengan D-2 dan D-3 (dengan tanda hubung). Dari kasus tersebut, manakah penulisan yang benar dengan atau tanpa tanda hubung?
Sebagai pengguna bahasa yang baik, untuk menjawab pertanyaan itu perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, tanda hubung mempunyai beragam fungsi. Salah satu fungsi tanda hubung itu adalah merangkaikan. Misalnya seperti pada contoh berikut, se-Jakarta, ke-2, 4000-an, dan hari-H.
Dalam contoh yang ke-2 dan 4000-an tersebut tampak bahwa perangkaian ke- dengan angka dan angka dengan –an, dilakukan dengan menggunakan tanda hubung. Hal itu menunjukkan bahwa perangkaian angka dengan unsur lain yang tidak sejenis (bukan jenis angka) dilakukan dengan membubuhkan tanda hubung. Selain itu, pada contoh yang hari-H tampak pula bahwa singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata juga dirangkaikan dengan tanda hubung. Hal ini mengindikasikan bahwa singkatan berhuruf kapital jika dirangkaikan dengan unsure lain yang tidak sejenis juga ditulis dengan menggunakan tanda hubung.
Sesuai dengan penjelasan tersebut, jenjang akademik diploma tiga jika disingkat lebih tepat ditulis dengan menggunakan tanda hubung yaitu D-3, bukan D3. Huruf D pada singkatan itu merupakan singkatan berhuruf kapital yang dirangkaikan dengan unsur lain (angka 3) yang tidak sejenis. Angka 3 pada singkatan itu juga digabungkan dengan unsur lain yanmg tidak sejenis, yaitu D. Oleh karebna itu, perangkaian kedua unsur yang tidak sejenis itu lebih tepat menggunakan tanda hubung.
Hal yang sama juga berlaku bagi jenjang diploma dua dan diploma satu, yang disingkat menjadi D-2 dan D-1, bukan D2 dan D1. Angka di belakang singkatan D itu tidak menyatakan jumlah (seperti P3=3P). Dengan demikian, angka 1, 2, dan 3 pada D-1, D-2, dan D-3 bukan berarti 1D, 2D, atau 3D, melainkan menyatakan tingkat pertama, kedua, dan ketiga.
“Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Bahasa Selengkapnya
Kamu pasti sering mendengar lulusan D1, D2, D3, dan D4. Tapi apasih perbedaan dari empat lulusan ini. Berikut penjelasannya:
Masa kuliah dijenjang D1 adalah 1 tahun atau 2 semester dengan 32 SKS. Tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah.
Hal yang membedakan antara D1 dan D2 asakah dari segi waktu dan juga SKS yang harus kamu selesaikan. Masa kuliah yang harus kamu tempuh di jenjang D2 adalah 2 tahun atau 4 semester dengan 64 SKS.
Nah, untuk jenjang yang satu ini biasanya banyak banget i orang yang memilih dibandingkan latar belakang pendidikan diploma lainnya. Durasi untuk menyelesaikan masa kuliah D3 adalah 3 tahun atau 6 semester dengan 112 SKS.
4. Diploma empat (D4)
Biasanya, diploma empat sering disamakan dengan program sarjana. D4 pun kerap disebut sebagai sarjana terapan, karena untuk menyelesaikan jenjang ini kamu memerlukan waktu sekitar 4 tahun dengan menyelesaikan 144 SKS, sama seperti sarjana.
Mungkin ada beberapa di antara kamu, adik atau kerabatmu yang baru saja lulus SMA/sederajat, dan sedang bingung memilih jenjang pendidikan apa yang akan diambil nantinya?
Di Indonesia sendiri, ada tiga macam program pendidikan yang diterapkan, ada pendidikan akademik yang mencakup pendidikan S1, S2, dan S3; pendidikan vokasi yang mencakup D1 sampai dengan D4; serta pendidikan profesi. Nah, kebanyakan lulusan SMA/sederajat belum banyak tahu, pun masih bingung memilih antara D3 atau S1. Banyak juga yang menganggap S1 lebih unggul dari D3. Padahal, masing-masing jenjang pendidikan ini punya keunggulannya sendiri.
Agar lebih jelas dan terarah ke mana nantinya akan melanjutkan studi selepas lulus SMA/sederajat, pahami dulu yuk perbedaan antara D1, D2, D3, D4, dan S1 yang terangkum dalam Hipwee Sukses berikut.
Jenjang pendidikan Diploma 1 (D1) punya durasi satu tahun untuk memberikan pembekalan keterampilan tertentu yang bisa diterapkan di dunia kerja
Nggak butuh waktu lama untuk berkuliah di D1 karena durasi studinya cukup singkat. Iya, cuma satu tahun alias dua semester saja kamu sudah bisa dapat gelar A.P. alias Ahli Pratama. Dalam satu tahun itu, kamu akan menempuh SKS (Satuan Kredit Semester) sebanyak 32 SKS di mana tugas akhirnya berupa praktik dan laporan karya ilmiah.
Contoh program studi D1 misalnya Kebendaharaan Negara di Politeknik Keuangan Negara.
Perbedaan D2 dengan D1 hanyalah dari segi durasi tempuh dan SKS yang harus diselesaikan. Tentunya, teori dan juga praktik yang didapatkan lebih banyak daripada berkuliah di program D1. Ketika lulus nanti, kamu akan mendapatkan gelar A.Ma atau Ahli Muda.
Contoh program studi D2 misalnya Pengujian Kendaraan Bermotor, di Sekolah Tinggi Transportasi Darat.
Sekarang ini, sudah banyak lo perguruan tinggi yang membuka program studi D3 yang durasi tempuhnya selama tiga tahun dengan SKS sebanyak 112 SKS. Pilihan program studinya pun lebih beragam, seperti misalnya Penyiaran di BINUS University atau pun Pariwisata du Universitas Airlangga. Setelah lulus nanti, kamu akan dapat gelar A.Md atau Ahli Madya dan bisa langsung terjun ke dunia kerja.
Untuk menyelesaikan program studi D4, kamu perlu menghabiskan waktu selama 4 tahun dan 144 SKS, sama seperti S1. Bedanya, D4 lebih banyak mempelajari ilmu-ilmu praktik atau terapan ketimbang ilmy teorinya. Makanya, program studi D4 ini kerap disebut sebagai Sarjana Terapan. Nah, lulus dari sini, kamu akan mendapatkan gelar S.ST atau Sarjana Sains Terapan.
Contoh program studi D4 seperti Teknik Pengolahan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil di Universitas Gadjah Mada.